Seorang pimpinan mafia bernama Hernandez dia mengangkat
seorang anakbuahnya yang bernama Puco untuk memimpin disuatu daerah. Puco
diangkat karena dia telah berhasil mengusir kelopok lain yang sebelumnya
muenguasai daerah tersebut. Malam itu Puco diminta membuat struktur untuk
mengatur wilayah baru itu. “Puco siapa saja yang akan kau pilih untuk menjadi
anak buahmu?” Tanya hernandez. “Saya memilih Jhon untuk menjadi kepala keamanan
wilayah tersebut, Jammy untuk kepala pengelolaan bisnis, Ryan dia saya jadikan
sebagai Humas, Diana menjadi sekertaris saya, Tommy jadi akunting saya.” Puco
menjelaskan pada Tuan Hernandez.
“Apa alasan kamu memilih mereka?” Tanya Hernandez
“Jhon pernah menghabisi 20 orang tanpa bantuan siapapun, dia
terkenal kejam dan di takuti. Jammy dia pandai mengelola bisnis juga bisa
menembus birokrasi secara illegal, Ryan dia cukup licik dia bisa mengambil hati
masyarakat, Diana dia pandai dalam urusan administrasi, Tommy dia teliti”
“Puco saya ingin posisi akunting diambil oleh Lenny, dia
kurang pandai disbanding Tommy, tapi Lenny memiliki reputasi Jujur dan loyal”
hernandez memberikan saran Pada Puco
“Baik tuan, saya setuju saya kurang teliti dalam memilih
orang”
Pelajaran dari cerita ini, kejujuran pada saat ini menjadi urusan no sekian, bahakan banyak orang mengatakan "jujur hancur" yang maksudnya kalau kita jujur terus terusan kita akan hancur. Namun pada kenyataannya dimana-mana kejujuran dibutuhkan, bahkan seorang pimpinan penjahat pun butuh orang jujur.
Pelajaran dari cerita ini, kejujuran pada saat ini menjadi urusan no sekian, bahakan banyak orang mengatakan "jujur hancur" yang maksudnya kalau kita jujur terus terusan kita akan hancur. Namun pada kenyataannya dimana-mana kejujuran dibutuhkan, bahkan seorang pimpinan penjahat pun butuh orang jujur.