Beberapa hari minggu terakir ini Amir yang terkenal bengis
dan kejam dia sering merenung, bahkan kadang dia sampai sakit. Suatu hari
datang beberapa anak buahnya menyetorkan uang yang jumlahnya tidak sedikit.
Junet : “Bos, ini setoran gw” sambil meletakkan tas berisi
uang,
Amir : “Aku tidak mau lagi terima uang ini” dikembalikan
lagi pada junet
Junet : “ayolah bos, bos kenapa ? terkhir ini bos lain
sekali, atau nanti malam kita refresing aku ada kenalan wanita baru lagi
semuanya cantik”
Amir : “Sudahlah junet, irwan, dan semuanya kalian boleh
pergi bawa uang kalian kembalikan pada pemiliknya. Jangan temui aku lagi”
Amir pun memutuskan untuk pergi dari kota tempat dia tinggal,
tempat tujuan utama adalah dia menemui seorang
Sufi yang tinggal di sebuah
pedesaan yang cukup jauh. Singkat kata Amirpun berhasil menemui Sufi tersebut.
Amir : “ Maaf pak anda kenal dengan Kiai Fauzi?”
Sufi : “ Di sini yang bernama Fauzi hanya saya anak muda”
Amir : “Anda Kiai Fauzi??” sambil memandang Fauzi yang
berpenampilan biasa, menggunkan kemeja dan berkacamata.
Sufi : “ Saya seperti anda anak muda bukan Kiai, sepertinya
anda lelah kita minum dulu dirumah saya”
Sufi : “Siapa nama kamu anak muda?”
Amir : “ Saya Amir Pak”
Sufi : “Silahkan duduk nak Amir, jadi tujuan nak Amir kesini
ingin mencari kiai Fauzi, atau mungkin saya yang nak amir cari. Karena banyak
orang memanggil saya dengan sebutan kiai” sufi tersebut sambil tersenyum
Amir : “Jadi Bapak kiai Fauzi?” Amir sambil menjabat tangan
dan mencium tangan Sufi tersebut
Sufi tersebut menarik tangannya sambil menepuk pundak Amir
Sufi : “ Iya betul , warga sini menganggap saya kiai padahal
kita sama, nak Amir silahkan di minum dulu.
Ada perlu apa nak Amir mencari saya?”
Amir : “ Sebetulnya saya adalah Amir situkang begal , saya
merasa bersalah atas semua perbuatan saya, saya ingin bertaubat, tapi apakah
Tuhan bisa mengampuni dosa saya?”
Sufi : “Dosa apa saja yang nak Amir lakukan?”
Amir : “Banyak sekali kiai, Saya sudah membunuh banyak orang
bahkan anak kecil sekalipun, banyak wanita yang telah saya nodai, saya mencuri,
merampok menipu …”
Sufi : “Cukup nak Amir, bisa diampuni asalkan nak Amir
betul-betul bertaubat dengan iklas dan
sepenuh hati dan tidak mengulang lagi “
Amir : “ Lalu apa yang harus saya lakukan, untuk bertaubat
dengan sepenuh hati dan iklas”
Sufi : “……. Sulit untuk saya jelaskan…..”
Amir : “ Tapi Kiai, Saya takut dan perasaan bersalah ini
masih kuat dalam hati saya”
Sufi : “ Nak Amir, Saya tahu siapa orang yang bisa
menjelaskannya, kamu harus berguru dengan dia”
Amir : “ Siapa Kiai, saya akan temui dia!!!”
Sufi : “ Tapi orang itu sulit sekali di temui, bahkan saya
pun tidak tahu kemana harus menemui orang tersebut, saya juga tidak tahu nama dia”
Amir : “ Lalu kiai..sa”
Sufi : “ Nak amir jaln saja kearah timur, Cari orang yang
ciri-cirinya dia mengenakan jubbah putih, ketika berjalan tumbuhan, binatang
tunduk kepada dia”
Amir pun melakukan sesuai anjuran Sufi tersebut, dia
berjalan kearah utara untuk mencari orang tersebut namun usahanya tidak
membuahkan hasil apapun hingga satu tahun”
Sampai akhirnya dia pasrah
Amir berbicara dalam hati “Mungkin dosa-dosaku sudah tidak
bisa diampuni lagi, Namun Kiai Fauzi tidak sanggup mengatakan hal ini kepada
ku,baiklah ya Allah kalau memang dosaku
tidak bisa terampuni Hamba pasrah, hamba sadar selama ini hamba memang tersesat
terlalu jauh”
Tiba-tiba lewat seorang laki-laki tua dengan jubbah putih
setiap tumbuhan yang dia lewati dia tunduk, bahkan binatang pun juga tunduk.
Lalu amir berlari mengejar Pria tersebut, lalu dia pegang tanganya
Amir : “ Guru…..Anda adalah guru saya, mahon ijinkan saya
jadi murid anda”
Pria Berjubah Putih : “Maaf siapa kamu anak muda, tiba-tiba
datang dan ingin menjadi murid saya?”
Amir : “ Saya ingin Tuhan mengampuni dosa-dosa saya, dan
saya disuruh berguru dengan anda oleh Kiai Fauzi yang tinggal di desa barat”
Pria Berjubah Putih : “mungkin kamu salah orang, siapa nama
orang yang ingin kau temui ? anak muda?
Amir : “Kiai Fauzi bilang saya harus berguru dengan
laki-laki yang menggunakan jubbah putih, dan ketika berjalan seluruh tumbuhan
dan binatang tunduk kepada dia”
Tiba-tiba Pria Berjubah putih tersebut memegang pundak Amir
dan berkata
Pria Berjubah Putih : “ Bukan, justru kamulah guru saya, dan
saya yang akan jadi murid anda!”
Amir pun bingung
Amir : “ Apa maksud Anda guru? ?
Pria Berjubah Putih :
“ Bahkan saya tidak bisa melihat jika tumbuhan dan binatang tunduk “
Amir : “Lihatlah guru pohon ini, dia tunduk pada guru “
Pria Berjubah Putih : “Saya hanya bisa melihat dia sebagai
pohon biasa, kamulah guru saya anak muda”
Amir : “ tapi saya telah berbuat banyak dosa, amal kebaikan
yang saya lakukan tidak cukup untuk menebus doosa saya bahkan ilmu yang saya
pelajari selama ini “
Pria Berjubah Putih : “Insya Allah dosa Anda sudah diampuni
Allah, karena Allah maha pengampun “
Hikmah
Cerita ini hanya sebuah cerita fiksi, namun nilai tang
terkandung didalamnya cukup dalam. Rasa iklas tidak akan terasa jika benar-benar
tulus
- Persahatan Si miskin anak buruh cuci Dan Si Kaya
- Kisah Dua Ekor lalat
- Kisah dua orang tukang gosip dan pria cerdas
- kisah uang 1000 dan 100000
- Kisah Keisengan Anak Pengembala
- Kisah Tentang Pemuda Pemberani
- Kisah kesederhanaan seorang Remaja
- Kisah Tiga Tukang bangunan
- Kisah Sebotol Racun Yang Merubah Hidup
- Kepintaran Si Anak Bodoh
- Kisah Piring pecah
- Kisah Pemuda Baik Hati dengan Kupu-kupu
- Taubatnya Si Penjahat
- Kisah Murid Kaya Menjadi Gelandangan